Lelah Karena Ibadah
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Di penghujung ramadhan, banyak kaum muslimin yang mengalami kelelahan… lelah fisik, meskipun semangat tetap membara…
Namun kita perlu igat,
Semua manusia pasti mengalami kelelahan. Karena bagian dari sunnatullah, setiap makhluk bernyawa – selain malaikat – pasti mengalami kelelahan.
Allah berfirman, menceritakan kondisi Malaikat,
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ , يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. al-Anbiya: 19-20)
Manusia bukan malaikat. Sehingga kita mengalami keletihan ketika beribadah. Sebenarnya kami hanya ingin menekankan, bahwa letih itu tidak hanya dialami oleh mereka yang beribadah, tapi dialami semua yang beraktivitas, semua yang bergerak.
Allah berfirman,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ
“Sungguh, Aku telah ciptakan dalam kondisi kabad” (QS. al-Balad: 4)
Kata ‘kabad’ artinya kelelahan..
Allah juga mengatakan,
يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian benar-benar capek menuju Allah sampai kalian ketemu dengan-Nya.” (QS. al-Insyiqaq: 6)
Yang dimaksud ‘capek menuju Allah’ adalah capek menuju kematian. Karena setiap manusia yang mati pasti ketemu Allah.
Allah menyebut kita semua capek, karena kita semua beraktivitas. Kita semua bekerja. Tidak ada istilah manusia berhenti.
Ketika kaum muslimin capek ketika berbuat taat, orang fasik juga capek ketika berbuat maksiat…
Ketika kaum muslimin capek ketika puasa ramadhan, orang kafir juga capek ketika melakukan kekafiran…
Ketika kita capek karena qiyamul lail, orang musyrik juga capek ketika berbuat kesyirikan…
Semua manusia capek…. Namun capek kita beda dengan capek mereka…
Capek kita berpahala…
Capek kita beriring dengan harapan besar di sisi-Nya…
Yang ini semua tidak dimiliki oleh mereka…
Allah berfirman,
إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ
“Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan..” (QS. an-Nisa: 104)
Semoga capek kita, mengantarkan kita untuk bebas dari neraka…
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا
“Setiap hari semua manusia akan mempertaruhkan dirinya. Apakah dia akan membebaskan dirinya (dari neraka) ataukah dia akan membinasakan dirinya (di neraka).” (HR. Muslim 556)
Demikian, Allahu a’lam.
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/29672-lelah-karena-ibadah-nasehat-indah-pasca-ramadhan.html